Berita
ATURAN BARU KEMDIKBUD SEKOLAH WAJIB MENYANYIKAN LAGU INDONESIA RAYA SETIAP HARI
Disadari
atau tidak, nilai-nilai dasar kemanusiaan yang berakar dari Pancasila masih
sebatas pada pemahaman dalam tataran konseptual. Nilai-nilai dasar kemanusiaan
ini belum sepenuhnya terwujud menjadi nilai aktual dengan cara yang
menyenangkan di lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat. Padahal nilai-nilai
tersebut penting agar anak-anak Indonesia memiliki karakter positif.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengatakan, kegiatan
menumbuhkan karakter positif itu diterjemahkan dalam bentuk Peraturan Mendikbud
Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang akan segera terbit.
Dalam peraturan itu, diatur bentuk-bentuk kegiatan wajib maupun pembiasaan umum
yang dapat dilakukan sekolah kepada peserta didik.
Adapun
beberapa kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai Peraturan Mendikbud Nomor 23
Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, adalah sebagai berikut:
- Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai denganketetapan sekolah.
- Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MOPDB untuk jenjang SMP, SMA/SMK.
- Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
- Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan lagu bernuansa patriotik atau cinta tanah air, baik lagu wajib nasional, lagu daerah maupun lagu terkini.
Mendikbud
menjelaskan, penumbuhan budi pekerti adalah pelaksanaan serangkaian kegiatan
non kurikuler di sekolah yang bertujuan menciptakan iklim sekolah yang
menyenangkan bagi seluruh warga sekolah dan menumbuhkan budi pekerti anak-anak
bangsa. Penumbuhan budi pekerti ini akan dilakukan dengan tahapan, mulai dari
diajarkan, dibiasakan, didisiplinkan, sehingga menjadi kebiasaan, dan akhirnya
menjadi kebudayaan.
“Misalnya
budaya bersih. Ini ujung dari mengajarkan kepada anak-anak untuk bersih,
kemudian membiasakan anak-anak untuk bersih. Jika belum biasa bersih, anak-anak
kemudian didisiplinkan, sehingga terbentuk kebiasaan bersih, dan akhirnya
menjadi budaya bersih,” kata Mendikbud dalam sosialisasi penumbuhan budi
pekerti di Kantor Kemendikbud Jakarta, Jumat (10/7). Sosialisasi ini dihadiri
seluruh pejabat eselon I dan II lingkup Kemendikbud, Kepala LPMP, Kepala
PPPPTK, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi seluruh Indonesia.
Jenis
kegiatan penumbuhan budi pekerti itu didasarkan pada tujuh nilai-nilai dasar kemanusiaan.
Ketujuh nilai dasar itu adalah internalisasi sikap moral dan spiritual;
penanaman nilai kebangsaan dan kebhinekaan; interaksi positif dengan sesama
siswa; interaksi positif dengan guru dan orang tua; penumbuhan potensi unik dan
utuh setiap anak; pemeliharaan lingkungan sekolah; dan pelibatan orang tua dan
masyarakat.
Penumbuhan
budi pekerti memang membutuhkan proses. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan
penumbuhan budi pekerti ini akan mulai dilakukan di sekolah-sekolah di seluruh
Indonesia mulai tahun pelajaran baru 2015/2016. Melalui peraturan tersebut,
sekolah dapat menerapkan kegiatan-kegiatan penumbuhan budi pekerti ini yang
dilakukan secara regular dan menjadi bagian dari praktek keseharian.
Mendikbud menegaskan,
penumbuhan budi pekerti tidak hanya akan menyasar pada 53 juta siswa di
Indonesia melainkan akan berdampak lebih luas bagi bangsa. Karena, menurut
Mendikbud, siswa yang jumlahnya mencapai 20 persen dari total jumlah penduduk
Indonesia itu nanti akan menjangkau orang-orang di lingkungan di sekitarnya,
misalnya orang tua untuk menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baik itu. “Yang sedang
kita lakukan adalah pendidikan untuk bangsa melalui anak-anak di sekolah. Ini
lebih dari sekadar mengubah perilaku satu atau dua orang, tetapi seluruhnya,” tegas
Mendikbud.
Paparan Mendikbud mengenai Penumbuhan Budi Pekerti dapat diunduh pada link http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/pengumuman/PBP.pdf
Paparan Mendikbud mengenai Penumbuhan Budi Pekerti dapat diunduh pada link http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/pengumuman/PBP.pdf
Sudahkah dilaksanakan di sekolah anda?
ReplyDelete